Sektor Pariwisata Pulih: Strategi Dispar Menarik Wisatawan Pasca Pandemi
Pemulihan Sektor Pariwisata kini menjadi fokus utama pemerintah daerah pasca-pandemi yang melumpuhkan industri perjalanan dan hospitality. Untuk mempercepat kebangkitan, Dinas Pariwisata (Dispar) meluncurkan serangkaian strategi agresif yang berfokus pada digitalisasi promosi dan peningkatan kualitas layanan. Keberhasilan dalam memulihkan Sektor Pariwisata sangat vital karena industri ini adalah sumber utama devisa dan penyedia lapangan kerja. Dengan strategi yang tepat, Sektor Pariwisata akan menjadi motor penggerak utama dalam mencapai Kemandirian Finansial daerah dan masyarakat lokal.
Data dari Dispar menunjukkan adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) secara signifikan. Pada kuartal III tahun 2025, tercatat kunjungan wisman mencapai 150.000 orang, naik 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh peluncuran program “Wisata Aman dan Sehat” yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) secara masif. Kepala Dispar, Bapak Dr. Rudy Santoso, M.B.A., menyatakan dalam konferensi pers pada hari Jumat, 18 Oktober 2025, bahwa fokus promosi dialihkan ke pasar Asia Tenggara dan Eropa Timur. “Kami menargetkan wisman yang mencari pengalaman ekowisata dan wellness tourism. Kami mempromosikan destinasi yang memiliki konsep alam terbuka dan minim kerumunan,” jelas Dr. Rudy.
Salah satu strategi kunci Dispar adalah digitalisasi penuh. Dispar bekerja sama dengan startup lokal untuk mengembangkan aplikasi pemesanan terintegrasi, yang memudahkan wisatawan memesan tiket, transportasi, dan homestay yang dikelola komunitas. Inisiatif ini tidak hanya memudahkan turis, tetapi juga memastikan distribusi pendapatan wisata langsung kepada pelaku usaha kecil. Sebagai contoh, di Desa Wisata Bahari, pendapatan homestay berbasis komunitas dilaporkan naik 85% sejak integrasi ke aplikasi tersebut pada bulan Juni 2025.
Selain promosi dan digitalisasi, keamanan menjadi prioritas utama. Pihak kepolisian sektor melalui Unit Pariwisata turut mengamankan destinasi-destinasi unggulan. Kasat Intelkam, AKP Siti Zubaidah, S.H., M.H., menyatakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2025, pukul 11.00 WIB, bahwa pihaknya telah menempatkan personel berbahasa asing di area crowded untuk membantu wisatawan dan mencegah praktik penipuan atau pungutan liar. “Keamanan adalah kunci. Kami memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman selama berlibur. Ini adalah bagian tak terpisahkan dari pemulihan Sektor Pariwisata,” tegas AKP Siti. Upaya terpadu Dispar dalam meningkatkan branding dan menjamin keamanan menjadi katalisator bagi kebangkitan industri ini. Dengan pulihnya Sektor Pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, masyarakat lokal, dari pemandu wisata hingga pemilik warung makan, dapat kembali produktif dan mencapai Kemandirian Finansial yang kuat.
