Memudahkan thaharah (bersuci) adalah salah satu manfaat fundamental dari khitan, baik bagi laki-laki. Dengan berkhitan, proses bersuci dari najis, terutama sisa urine, menjadi lebih sempurna dan mudah, sehingga secara langsung memastikan sahnya ibadah seperti salat. Ini adalah aspek krusial yang menunjukkan bagaimana khitan mendukung praktik kebersihan dan kesucian dalam Islam, yang merupakan bagian dari fitrah manusia.
Kulup pada penis yang belum dikhitan dapat menjadi tempat penampungan sisa urine atau kotoran. Jika tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa-sisa najis ini dapat menempel dan membatalkan keabsahan salat atau ibadah lain yang mensyaratkan kesucian. Oleh karena itu, khitan secara proaktif memudahkan thaharah dengan menghilangkan potensi masalah ini.
Dari sudut pandang syar’i, memudahkan thaharah sangat ditekankan. Islam adalah agama yang mengutamakan kebersihan dan kesucian. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kebersihan itu sebagian dari iman.” Dengan khitan, seorang Muslim dapat lebih yakin akan kesucian dirinya, yang akan Meningkatkan Keimanan dan kekhusyukan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Mengikuti syariat khitan adalah bentuk ketaatan yang berbuah pada kemudahan beribadah. Baik itu Perintah Nabi Muhammad SAW atau mengikuti syariat Nabi Ibrahim AS, semuanya bertujuan untuk kesempurnaan seorang Muslim. Ini adalah langkah praktis untuk Menjaga kebersihan yang esensial bagi kehidupan spiritual sehari-hari.
Syiar Keislaman khitan juga tercermin dari kemampuannya untuk memudahkan thaharah. Ketika seorang Muslim merasa yakin akan kesucian dirinya, ia dapat beribadah dengan lebih tenang dan percaya diri. Ini adalah bagian dari identitas yang membedakan seorang Muslim, menunjukkan komitmen terhadap standar kebersihan Islam.
Di Bulan Ramadan, di mana ibadah diperbanyak, memudahkan thaharah menjadi lebih relevan. Dengan proses bersuci yang lebih sempurna, seorang Muslim dapat fokus sepenuhnya pada puasa, Tarawih, dan Qiyamul Lail lainnya tanpa khawatir akan adanya najis. Ini memungkinkan mereka untuk meraih Pahala Berlipat ganda dengan ibadah yang sah dan murni.
Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam prinsip pentingnya thaharah. Meskipun khitan hanya berlaku untuk laki-laki (atau ada perbedaan pendapat untuk wanita), konsep memudahkan thaharah tetap universal dalam Islam. Setiap Muslim dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri secara menyeluruh, yang akan memberikan kebaikan.
Pada akhirnya, khitan adalah praktik yang sangat penting untuk memudahkan thaharah dan menyempurnakan ibadah. Ini adalah bagian dari fitrah manusia dan mengikuti syariat yang membawa manfaat kesehatan dan spiritual yang besar. Mari kita terus menjaga kebersihan diri sesuai ajaran Islam, demi meraih ridha dan keberkahan dari Allah SWT.
