Kolaborasi Medan menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas hidup warganya, terutama kelompok lanjut usia (lansia). Melalui berbagai program kolaboratif yang melibatkan pemerintah kota, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan komunitas peduli lansia, upaya mewujudkan lansia yang sehat dan tetap produktif menjadi prioritas bersama.
Berbagai inisiatif telah dan akan terus digalakkan di Medan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental para lansia. Program-program seperti pemeriksaan kesehatan rutin gratis, senam lansia, penyuluhan gizi, serta kegiatan rekreasi dan sosialisasi menjadi agenda rutin. Tujuannya adalah untuk menjaga kebugaran, mencegah penyakit degeneratif, dan mengurangi risiko kesepian pada usia senja.
Selain kesehatan, produktivitas lansia juga menjadi fokus utama dalam kolaborasi ini. Berbagai pelatihan keterampilan, pendampingan kewirausahaan, dan fasilitasi akses ke pasar bagi produk atau jasa yang dihasilkan oleh lansia terus dikembangkan. Dengan tetap aktif dan berkontribusi secara ekonomi, para lansia tidak hanya meningkatkan kesejahteraan diri, tetapi juga memberikan sumbangsih positif bagi pembangunan kota Medan.
Keterlibatan aktif berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemerintah Kota Medan berperan sebagai fasilitator dan penyedia kebijakan pendukung. Organisasi masyarakat sipil memiliki peran penting dalam menjangkau dan mendampingi lansia di tingkat komunitas. Sektor swasta dapat berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan lansia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah lansia di Medan. Dengan lansia yang sehat dan produktif, kualitas hidup mereka akan meningkat, dan potensi mereka untuk terus berkontribusi bagi masyarakat tidak akan hilang. Medan berkomitmen untuk menjadi kota yang menghargai dan memberdayakan seluruh generasinya.
Lebih lanjut, kolaborasi ini juga menyasar pada penyediaan ruang publik yang ramah lansia, seperti taman dengan fasilitas yang aman dan nyaman, serta aksesibilitas transportasi umum yang memadai.
Dukungan psikologis dan sosial bagi lansia juga menjadi perhatian, dengan dibentuknya kelompok-kelompok dukungan sebaya dan kegiatan komunitas yang inklusif. Harapannya, lansia di Medan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga aktif secara sosial dan memiliki kualitas hidup yang optimal di usia senja